Perbedaan Reksadana dan Saham sebenarnya bisa dilihat dari namanya, dan juga penggunaanya.
Berbicara tentang investasi, mungkin sebagian dari kita sudah tak lagi asing mengenai hal yang satu ini. Seiring dengan berkembangnya zaman, kegiatan melakukan investasi jadi semakin mudah, dan bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Salah satu hal penting dalam melakukan investasi, adalah dengan mengetahui pasar dan juga algoritma ataupun kearah mana investasi yang kita lakukan akan menghasilkan.
Umumnya, kegiatan investasi adalah bentuk dari bagaimana uang yang kita miliki bisa berkembang atau menghasilkan keuntungan dengan sendirinya.
Setidaknya, ada 2 jenis investasi yang saat ini cukup populer, yaitu investasi Reksadana dan juga Saham.
Sebenarnya, kedua jenis investasi ini memiliki sekilas perbedaan yang bisa kita pahami. Seperti
Reksadana adalah sebuah wadah atau pola pengelolaan dana / modal dari para investor, untuk berinvestasi dalam instrumen investasi yang ada didalam pasar modal dengan membeli reksadana. (source : Wikipedia)
Sedangkan Saham adalah bentuk kepemilikan nilai dari sebuah perusahaan, dalam bentuk literatur yang berlaku sebagai bukti kepemilikan perusahaan.
Perbedaan Reksadana dan Saham
Walaupun demikian, nyatanya kedua hal ini memang memiliki perbedaan yang signifikan, terlebih untuk kamu yang ingin berinvestasi baik di Reksadana, ataupun Saham.
Maka dari itulah, kamu perlu tau dulu perbedaan reksadana dan saham secara lanjut.
Perbedaan Investasi Saham Investasi Reksadana Dari Segi Pengelolaan Dana Dana yang diinvestasikan akan lebih dikelola oleh investor. Biasanya, para investor akan melakukan konsultasi dengan para broker sebelum membeli ataupun menjual saham untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dana yang diinvestasikan dikelola oleh pemilik atau penyedia Reksadana. Sehingga, investor tidak perlu memantau tiap pergerakan saham yang dinvestasikan. Tingkat Resiko Resiko yang ditanggung investor akan lebih tinggi karena segala keputusan, sepenuhnya ada ditangan investor. Resiko yang ditanggung biasanya lebih kecil, sebab ketika menggunakan reksadana, investor akan disarankan untuk memilih investasi reksadana dengan resiko kegagalan yang paling rendah. Imbal hasil / Keuntungan Keuntungan yang didapat biasanya lebih besar, atau bahkan sangat besar. Namun biasanya, akan ada biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali trading, yakni sekitar 0,1 sampai 0,3 persen. Keuntungan yang didapat biasanya akan dikenakan fee atau biaya untuk tiap penarikan dana. Namun, hal ini disesuaikan dengan akad atau negoisasi antara investor dan penyedia Reksadana. Minimal Investasi Untuk jumlah invest yang dikeluarkan, biasanya lebih besar (hingga jutaan rupiah) namun untuk investasi yang dilakukan, tidak boleh lebih dari 5% jumlah kekayaan. Dana yang dikeluarkan untuk investasi, biasanya bisa dari kekayaan pribadi, ataupun dengan penawaran modal investasi dari puluhan ribu, sampai ratusan ribu rupiah. Pajak Tiap mendapatkan dividen, investor akan dikenakan pajak sebesar 10% untuk tiap dividennya. Tidak dikenakan pajak (sesuai ketentuan Bareksa) namun para investor wajib untuk melaporkan keuangan reksadana dalam laporan SPT Tahunan mereka. Proses pencairan dana Tidak membutuhkan waktu lama, karena tidak adanya pihak ketiga. Membutuhkan waktu yang cukup lama, karena menggunakan jasa pihak ketiga / Agen pengelola. Keleluasaan memilih saham Terdapat keleluasaan bagi investor untuk membeli saham yang dinginkan, karena dipegang langsung oleh investor. Tidak adanya keleluasaan, sebab dana yang dikeluarkan investor masuk sebagai asset management. Maka, investor tidak memiliki hak atau andil dalam kepemilihan saham.
Dengan memahami perbedaan antara investasi saham dan juga reksadana diatas, setidaknya hal ini bisa menjadi acuan kamu untuk memilih investasi apa yang akan kamu ambil. Tentunya, jangan lupa untuk mempelajari terlebih dahulu tata cara dan juga alur dari masing-masing investasi yang akan dilakukan.
Semoga bermanfaat.